16 November 2016

Surat untuk mantan

Hai mantan.
Ia...,kamu mantan terakhir aku.
Makasih udah pernah datang di kehidupan aku ya.
Dengan kamu aku bisa jadi diri aku sendiri, sampai aku pernah merasa jadi orang lain.
Terima kasih untuk semua rasa yang pernah kamu kasih di kehidupan aku.
Baik itu berupa rasa sayang, perhatian, cemburu, percaya, curiga, bahagia, sedih, serta kecewa.
Kamu adalah pelajaran baru dalam hidup aku.
Dulu aku tidak pernah ragu untuk memulai cinta atau menitipkan hati kepada seseorang.
Tapi sekarang, aku mulai berfikir untuk berhati hati dalam menitipkan hati.
Ketika aku jatuh cinta, aku tidak pernah berfikir tentang resiko patah hati.
Jatuh cinta itu menyenangkan, sedang patah hati adalah menyakitkan.
Mungkin menyakitkan dalam arti kata proses untuk melupakan.
Proses dimana harus kembali terbiasa untuk memulai kembali kehidupan yang dijalani.
Aku masih ingat cara kita berkenalan, cara kamu mengambil hati aku, cara kamu menyayangi aku, cara kamu mengerti aku, cara kamu membuat aku khawatir, cara kamu membuat aku cemburu, cara kamu membuat aku percaya, cara kamu membuat aku curiga, cara kamu membuat aku kangen, cara kamu membuat aku bersedih, cara kamu membuat aku benci, serta cara kamu yang membuat aku saat ini lebih bijak dalam menanggapi segala hal.
Setiap manusia pernah melakukan kesalahan.
Maaf aku menyia nyiakan kamu.
Selalu membuatmu meneteskan air mata.
Sering membuatmu kesal.
Atau mungkin hal terparah sekalipun "membuatmu merasa ketakutan".
Aku hanyalah seorang anak kecil laki laki yang masih belajar mencintai dan mengerti di cintai.
Semoga dengan pernah aku hadir di kehidupanmu, menjadi pelajaran dalam hidup kamu.
Kamu adalah wanita luar biasa yang berkeinginan kuat untuk hidup.
Semangat mu luar biasa.
Aku yakin ada atau tanpa aku kamu masih akan tetap melangkah.
Ingat, jangan terlalu mudah untuk menitipkan hati!
Saat ini aku sedang kehilangan sosok penyemangat dalam hidup aku.
Setiap aku melihat foto kamu, beberapa hari ini aku seperti sulit bernafas.
Aku hanya ingat satu hal, "denganku kamu selalu terluka".
Terbanglah yang tinggi seperti merpati yang mau bebas di alam terbuka, tidak terkekang didalam sangkar.
Andai kamu mengerti cara aku mencintai kamu, cara aku menjaga kamu.
Tapi....  Sudahlah!
Aku tau semua ini butuh proses untuk melupakan satu sama lain.
Aku menyesal pernah mengenalmu, karena dengan mengenal ku hanya kesedihan yang bisa aku berikan.
Aku mulai kehabisan kata kata...
Aku sempat berfikir, kita hidup bersama menjadi satu keluarga dan menikmati hidup bersama sampai tua.
Aku sempat berfikir untuk berada di suatu waktu saat pertama mengenal mu, aku akan berjuang jika saat itu bisa terulang.
Aku gagal mencintaimu, aku pun gagal menjagamu.
Aku hanya berhasil menyakitimu, itu kebodohan ku!
Selamat tinggal kisah.
Terima kasih pernah meluangkan waktu mengisi kekosongan hati.
Mengajarkan arti mencintai dan dicintai, serta memberi dan meminta maaf.
Aku rindu kita yang dulu.

No comments:

Post a Comment